Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penguatan Dollar AS di Awal 2024



Awal tahun 2024 menyaksikan penguatan yang signifikan bagi Dollar Amerika Serikat (USD), didorong oleh sejumlah faktor ekonomi, politik, dan lainnya.

Faktor Ekonomi

 Kenaikan Suku Bunga The Fed: Dalam upaya meredam inflasi, The Federal Reserve (The Fed) mengambil langkah agresif dengan menaikkan suku bunga. Hal ini menjadi magnet bagi investor yang mencari imbal hasil tinggi, memperkuat daya tarik USD.

Ketidakpastian Ekonomi Global: Konflik di Ukraina, krisis energi, dan lockdown di China memicu ketidakpastian ekonomi global. Investor mencari perlindungan, dan USD menjadi pilihan sebagai safe haven.

Perlambatan Ekonomi Global: Pertumbuhan ekonomi global melambat, mendorong permintaan untuk USD sebagai mata uang aman.

Kekuatan Ekonomi AS: Keunggulan ekonomi AS dibandingkan negara lain meningkatkan permintaan untuk USD. Stimulus ekonomi the Fed berpengaruh terhadap penarikan kembali nilai investasi menuju Amerika Serikat kembali 


Faktor Politik

Ketidakstabilan Politik Global: Ketidakstabilan politik di beberapa negara meningkatkan permintaan untuk USD sebagai safe haven.

Ketegangan Geopolitik: Ketegangan antara AS dan China meningkat seperti di konflik perairan Taiwan dan Konflik semenanjung Korea. Hal ini mendorong permintaan untuk USD sebagai tempat perlindungan.

Permintaan Global untuk Komoditas: USD sebagai mata uang perdagangan utama komoditas, melihat peningkatan permintaan global untuk komoditas, yang secara positif memengaruhi USD. Terlebih dunia sehabis diterjang siklus badai El Nino yang menyebabkan fluktuasi harga komoditas.

Posisi USD sebagai Mata Uang Cadangan Global: Sebagai mata uang cadangan global utama, USD mendapat dukungan dari banyak negara, memperkuat permintaan terhadapnya.

Penguatan USD di Indonesia disebabkan oleh sejumlah faktor lokal

Pelemahan Rupiah: Rupiah yang melemah akibat defisit neraca perdagangan, inflasi, dan penurunan harga komoditas.

Ketidakpastian Politik Dalam Negeri: Ketidakpastian politik dalam negeri meningkatkan permintaan untuk USD sebagai safe haven.

Tingginya Impor: Sebagai negara importir besar, tingginya impor Indonesia meningkatkan permintaan USD.

Penguatan USD di awal 2024 menjadi hasil dari kombinasi kenaikan suku bunga The Fed, ketidakpastian global, perlambatan ekonomi global, kekuatan ekonomi AS, serta faktor politik dan lainnya. Di Indonesia, pelemahan rupiah, ketidakpastian politik, dan tingginya impor turut berkontribusi pada penguatan USD.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pepatah Jawa dalam Percakapan Masyarakat Melayu Malaysia

Peran Uang dan Kredit Makro dalam Membangun Dunia Pasca Perang Dunia II

Rahasia di Balik Kesuksesan Global Orang Jerman