Kesempatan untuk Pertumbuhan Pribadi

Seringkali kita menemukan diri kita terjebak dalam perangkap ekspektasi yang terlalu tinggi, hanya untuk akhirnya dihadapkan pada kekecewaan dan penderitaan. Sebagian orang mungkin menganggap ucapan seperti itu sebagai omongan yang tidak berarti, bahkan dianggap sampah. Namun, sebenarnya, manusia memiliki naluri untuk mencari harapan dalam upaya menghibur diri dan menciptakan semangat untuk masa depan.

Tahun demi tahun, kita berharap agar impian dan harapan kita terwujud. Namun, ketika akhirnya bulan Desember tiba tanpa terwujudnya apa yang kita harapkan, kita sering kali merasa kecewa dan frustrasi. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak ada yang salah dengan memiliki harapan. Hanya saja, terkadang kita mungkin terlalu berlebihan atau kelewatan dalam mengelolanya.

Dalam kaidah ilmu Tasawuf, terdapat istilah "Raja' dan Khauf", yang mengacu pada takut dan berharap. Manusia cenderung berharap dari apa yang mereka takuti, dan kedua hal ini saling terkait. Sebagai contoh, kita mungkin berusaha keras untuk menjaga hubungan dengan orang yang kita cintai karena kita takut kehilangannya.

Namun, ada satu hal yang lebih penting dari sekadar berharap kepada manusia atau keadaan, yaitu berharap kepada Tuhan. Kita sering kali menjadi religius ketika menghadapi masalah, menyadari bahwa Tuhan adalah yang berkuasa atas segala sesuatu. Namun, pertanyaannya adalah, apakah kita benar-benar takut kepada Tuhan?

Sebelum kita dapat berharap kepada Tuhan, kita harus jujur pada diri sendiri apakah kita benar-benar takut kepada-Nya. Kita seringkali lebih takut pada manusia atau keadaan daripada kepada Tuhan. Namun, perubahan terjadi ketika kita mampu mengubah rasa takut kita dari manusia atau keadaan menjadi takut kepada Tuhan.

Dengan demikian, kita tidak pernah akan kecewa terhadap harapan, tetapi sebaliknya kita akan menyesali ketidakmampuan kita untuk bersikap jujur pada diri sendiri dan untuk memprioritaskan ketaatan kepada Tuhan di atas segalanya. Jadi, mari kita refleksikan dan akui di mana sebenarnya kita berdiri dalam hubungan kita dengan Tuhan dan bagaimana kita dapat memperbaikinya agar tidak terjebak dalam siklus harapan yang mengkhianati diri sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiat Beradaptasi di Kalimantan Tengah buat Perantauan Jawa Agar tidak terjadi Cultural Shock

Meme dan Politik: Senjata Ampuh atau Bumerang?

Dampak Kenaikan Suku Bunga terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Skenario Multiplayer Efeknya