Relasi di Tempat Kerja: Jembatan Kesuksesan atau Penghambat Meritokrasi?


Nepotisme, ordal, dan relasi sering kali dipandang sebagai konsep yang hampir identik, terutama dalam konteks hubungan kerja dan karir. Ketiga istilah ini merujuk pada penggunaan jaringan sosial atau kedekatan personal untuk mendapatkan keuntungan, namun ada beberapa perbedaan penting yang perlu dipahami.

**Nepotisme** mengacu pada praktik memberikan posisi atau keistimewaan kepada anggota keluarga, terlepas dari kualifikasi yang mereka miliki. Dalam banyak organisasi, nepotisme dianggap tidak etis karena mengesampingkan kompetensi sebagai kriteria utama. Bayangkan seseorang mendapatkan pekerjaan penting hanya karena mereka adalah anak bos, sementara kandidat lain yang lebih kompeten diabaikan.

Di sisi lain, **ordal** adalah singkatan dari *orang dalam*. Istilah ini menggambarkan situasi di mana seseorang mendapatkan kesempatan karena mereka memiliki koneksi langsung di dalam organisasi, entah itu teman dekat atau kenalan. Meskipun terkadang ordal melibatkan orang yang memang kompeten, sering kali faktor hubungan sosial lebih mendominasi dibandingkan penilaian objektif atas kualifikasi. Ordal biasanya terjadi di lingkungan kerja di mana kedekatan personal dengan pemegang keputusan menjadi kunci.

Sementara itu, **relasi** adalah istilah yang lebih luas, mencakup jaringan pertemanan atau kolega yang membantu seseorang mendapatkan peluang, baik itu pekerjaan atau proyek. Relasi tidak selalu dianggap negatif karena sering kali, melalui jejaring yang sehat, orang yang berkualitas juga bisa direkomendasikan.

Namun, masalah muncul ketika praktik-praktik ini—baik itu nepotisme, ordal, atau relasi—dijalankan tanpa memperhitungkan kompetensi. Ketika posisi diberikan tanpa mempertimbangkan kualifikasi, maka budaya kerja menjadi tidak adil, mempengaruhi produktivitas, dan menciptakan ketidakpuasan di kalangan karyawan. Inilah tantangan utama yang harus dihadapi oleh organisasi agar dapat tumbuh berdasarkan meritokrasi, bukan hanya berdasarkan kedekatan personal.


https://tokopedia.link/BVjFojKpTMb 

https://s.shopee.co.id/2LFWUwfXtK

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiat Beradaptasi di Kalimantan Tengah buat Perantauan Jawa Agar tidak terjadi Cultural Shock

Dampak Kenaikan Suku Bunga terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Skenario Multiplayer Efeknya

Meme dan Politik: Senjata Ampuh atau Bumerang?