Serupa dengan Komputer, Ternyata Ini yang Sebenarnya terjadi di Otak Kita!



Pikiran kita sering kali sulit dipahami. Tidak seperti otak yang bisa kita lihat dan sentuh, pikiran lebih mirip dunia abstrak, serupa dengan perangkat lunak komputer yang menjalankan sistem operasi. Otak mungkin menggunakan listrik, tapi listrik itu sendiri bukanlah pemikiran. Sama halnya, komputer yang menjalankan Windows bergantung pada sinyal listrik, tapi yang membuatnya berfungsi adalah struktur informasi di baliknya.

Informasi, secara mendasar, bukanlah benda fisik. Sebaliknya, informasi adalah keputusan—seperti memilih antara cokelat atau vanila. Keputusan ini, dalam konteks komputer, terwujud dalam bentuk biner: 0 atau 1. Sistem operasi seperti Windows terdiri dari miliaran angka biner, yang masing-masing merepresentasikan keputusan sederhana. Itulah yang membuat komputer dapat berfungsi dan merespons perintah pengguna.

Pikiran kita mungkin lebih mirip dengan informasi ketimbang komputer itu sendiri. Informasi dapat dengan mudah dipindahkan dan diolah di berbagai tempat, begitu pula dengan pikiran yang tampaknya tidak terikat pada ruang atau waktu tertentu. Ketika kita berimajinasi atau memikirkan skenario berbeda, pikiran kita tidak terbatas pada tubuh kita. Hal ini memberi kesan bahwa pikiran beroperasi seperti informasi yang mengalir bebas, bukan benda fisik yang terikat pada otak.

Namun, apakah benar pikiran adalah tentang informasi? Dunia fisik tidak beroperasi dalam keputusan biner. Sebaliknya, segala sesuatu di alam semesta ini bergradasi: lebih cepat atau lebih lambat, lebih berat atau lebih ringan. Di dunia fisik, perubahan terjadi secara bertahap, seperti tombol geser yang perlahan bergerak ke kanan atau ke kiri.

Pola pemikiran kita, bagaimanapun, tidak selalu bekerja secara bertahap. Ada momen di mana kita membuat keputusan instan, seolah-olah ada lompatan besar dalam pikiran kita. Hal ini serupa dengan algoritma pohon keputusan dalam komputer, yang mencoba menguraikan masalah dengan membuat serangkaian pilihan—tidak secara bertahap, tetapi dengan lompatan-lompatan dalam proses berpikir.

Di sinilah letak perbedaan penting antara otak dan pikiran. Otak, sebagai entitas fisik, mungkin bekerja seperti tombol-tombol geser di dunia nyata. Namun, pikiran tampaknya melompat dari satu keputusan ke keputusan berikutnya, lebih seperti informasi yang tersusun dari keputusan biner. Ini mungkin menjelaskan mengapa jaringan saraf buatan dalam komputer sering kesulitan memahami pola yang terlihat sederhana bagi manusia, karena cara kerja otak dan pikiran tidaklah sama.

Pada akhirnya, konsep ini membawa kita pada algoritma praktis yang dapat menjelaskan bagaimana pikiran bekerja: algoritma pohon keputusan. Dengan algoritma ini, komputer bisa belajar untuk membuat pilihan-pilihan biner, serupa dengan bagaimana pikiran kita mungkin bekerja dalam membuat keputusan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiat Beradaptasi di Kalimantan Tengah buat Perantauan Jawa Agar tidak terjadi Cultural Shock

Dampak Kenaikan Suku Bunga terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Skenario Multiplayer Efeknya

Meme dan Politik: Senjata Ampuh atau Bumerang?