Keyakinan pada Kekuatan Tak Terlihat dalam Kehidupan Manusia
Manusia cenderung mencari pola dalam ketakteraturan, sering kali membuat kesalahan dalam menafsirkan pola-pola tersebut. Dua jenis kesalahan umum adalah percaya pada pola yang sebenarnya tidak ada (kesalahan tipe I) atau tidak percaya pada pola yang sebenarnya ada (kesalahan tipe II). Karena alasan evolusi, kita lebih condong untuk membuat kesalahan percaya pada pola yang tidak ada, demi kelangsungan hidup.
Selain itu, manusia memiliki kecenderungan untuk melihat agen-agen tak terlihat di balik pola-pola tersebut, dalam apa yang disebut sebagai "agentisitas". Ini membawa kita jauh melampaui dunia roh, hingga pada keyakinan bahwa agen-agen seperti perancang cerdas, alien, konspirator pemerintah, atau bahkan pemimpin politik memiliki kekuatan besar dan mengendalikan kehidupan kita.
Penemuan-penemuan dalam ilmu saraf kognitif menunjukkan bahwa manusia cenderung menemukan pola dan memberikan atribut supernatural kepada pola tersebut, tanpa didukung oleh bukti yang kuat. Misalnya, anak-anak percaya matahari dapat berpikir, sementara orang dewasa mungkin meyakini bahwa memakai pakaian yang sama dengan pembunuh massal membawa aura negatif. Kecenderungan ini tidak hanya dialami oleh individu yang kurang terdidik, tetapi juga oleh individu yang cerdas dan berpendidikan tinggi.
Dengan demikian, manusia secara alami memiliki kecenderungan untuk mengatribusikan pola-pola dan kejadian-kejadian kompleks kepada agen-agen tak terlihat, menciptakan keyakinan akan keberadaan dunia supernatural di sekitar kita.
Komentar
Posting Komentar